Awas, Pulau Reklamasi Militer China Berdiri Dekat RI, Punya 10.000 Tentara
China kembali mengklaim sepihak wilayah di Laut China Selatan (LCS). Diketahui negara yang dipimpin Presiden Xi Jinping itu telah membangun pangkalan militer di perairan yang disengketan tersebut.
'Kerajaan' militer China itu dibangun di wilayah sengketa, kepulauan Paracel dan Spartly, yang dikenal Tiongkok sebagai nama Xisha dan Nansha. Lokasi pembangunan tersebut dilaporkan dekat dengan Palawan, Filipina dan wilayah itu berada 1.295 kilometer dari RI.
Proyek reklamasi atau membuat pulau-pulau baru di dekat pulau-pulau tersebut dilaporkan telah rampung. Bahkan sudah ada populasi yang menetap di sana.
Laporan media lokal China CGTN pada Oktober 2022 menyebut sebuah kapal rumah sakit Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA), bernama Youhao, juga telah menyelesaikan perjalanan 18 harinya dari kawasan itu. Ini guna memberikan layanan medis kepada lebih dari 5.000 orang tentara.
"Lapangan terbang, gedung, fasilitas rekreasi, dan struktur lainnya terlihat di pulau buatan yang dibangun oleh China dalam foto yang diambil pada 25 Oktober 2022 di Kepulauan Spratly, LCS," tulisnya.
"China telah semakin menegaskan klaim kepemilikannya atas pulau-pulau yang disengketakan di LCS dengan meningkatkan ukuran pulau secara artifisial, menciptakan pulau-pulau baru dan membangun pelabuhan, pos-pos militer dan landasan udara," tambahnya.
Laporan ini membenarkan klaim sebelumnya dari sejumlah media asing dan foto satelit. Awal tahun ini, perusahaan keamanan siber swasta yang berbasis di Amerika Serikat (AS) Recorded Future, memperkirakan jumlah pasukan China yang ditempatkan LCS Sudan lebih dari 10.000 anggota.
Foto-fotonya juga dimuat di perusahaan agen penyedia foto Getty Images yang berbasis di Seattle, Washington, AS.
Ini juga mengungkap fakta baru dari laporan Pentagon pada tahun 2016 yang mengatakan China telah mereklamasi lebih dari 3.200 hektar (13 km persegi) tanah di LCS. Namun area pulau buatan saat ini diyakini jauh lebih besar karena pekerjaan reklamasi berlanjut dalam beberapa tahun terakhir
Sebagai informasi, China selama ini sudah mengklaim hampir seluruh wilayah LCS, yakni sekitar 90% yang meliputi area seluas sekitar 1,3 juta mil persegi, dengan konsep sembilan garis putus-putus (nine-dash line). Ini termasuk sebagian besar pulau di dalamnya.
Dari klaim sepihak tersebut, Negeri Tirai Bambu bahkan telah mendirikan pos-pos militer di pulau-pulau buatan yang dibangunnya di sana. LCS sendiri dilintasi oleh jalur pelayaran penting dan berisi ladang gas dan tempat penangkapan ikan yang kaya.
Klaim teritorial sepihak tersebut tumpang tindih dengan klaim beberapa negara ASEAN dan Taiwan. Selain dengan China, LCS sendiri berbatasan dengan Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.