Bayar Nyawa Untuk Nonton Sepakbola ? Alasan Sepakbola Selalu Berakhir Ricuh
Lagi lagi dan lagi banyak persoalan pelik yang harus ditangani PSSI dan pemerintah terkait ulah soal suporter di Tanah Air. Kalau kondisi seperti ini terjadi terus di Indonesia, maka yang rugi bukan tim kesayangannya mereka saja
Namun, sepak bola Indonesia yang rugi. Karena, dilanjutkannya, mereka akan mendapat hukuman dari organisasi sepak bola yang menaunginya.
Dunia sepak bola Indonesia kembali dikejutkan dengan peristiwa kericuhan supporter, kali ini terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Sabtu, 1 Oktober 2022, malam. Penyebab kericuhan diawali dengan para suporter turun ke lapangan karena tidak terima atas kekalahan Arema melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3.
Sampai saat ini menurut catatan pihak kepolisian, telah meninggal 160 orang, dua di antaranya anggota Polri. Sementara itu ada ratusan lain nya yang tengah dirawat di sejumlah rumah sakit.
Kenapa sepakbola Indonesia selalu ricuh ? .
"Anarkisme yang terjadi pada suporter bola ini karena jiwa massa," Setidaknya demikianlah penjelasan Psikolog UGM, Prof. Drs. Koentjoro, MBSc., Ph.D.
Kultur Indonesia yang selalu ricuh dalam mempertahankan sesuatu menjadi alasan kenapa kita bahkan harus saling bunuh demi harga diri klub sepakbola
Selain itu Indonesia memiliki tingkat fanatisme yang tinggi, baik dalam bidang apa pun.
Tak jarang fanatisme fanatisme akan suatu hal ini lah yang menjadi perpecahan di Indonesia.
Bahkan bukan hanya sepakbola, fanatisme dalam memilih pemimpin juga menjadi contoh bagaimana fanatiknya masyarakat Indonesia dengan apa yang dia yakini harus ia dukung.
Namun kasus kericuhan karena fanatisme berlebihan ini bukan cuma terjadi di Indonesia,
Bahkan di seluruh dunia
kericuhan supporter ini juga menarik minat ilmuan luar negeri untuk mendalami hal ini lebih lanjut
kesayangan dalam identitas supporter sebagai penggemar tim menjadi alasan utama supporter tidak bisa Terima saat tim mereka dikalahkan," kata Edward Hirt, profesor ilmu psikologi dan otak di Indiana University
"Namun tidak ada sepakbola seharga nyawa"
Ini lah yang harus benar benar di pahami oleh supporter sepakbola,
Mencintai klub adalah hal yang wajar, namun membuat aksi anarkis adalah hal yang tak boleh ditoleransi
Sepakbola dibikin untuk hiburan dan sportivitas
Bukan untuk saling bunuh atau menghilangkan identitas