Tea

Kenapa Indonesia Masih Saja Berkutat Dengan Stunting ?

Author
Published 13.12.00
Kenapa Indonesia Masih Saja Berkutat Dengan Stunting ?
Pada 2013, UNICEF menerbitkan laporan Improving Child Nutrition yang diambil dari data Rikesdas 2013, yang menurut statistik mencapai 37%, tapi data ini terpisah dengan data malnutrisi sehingga membuat seluruh anak dengan tinggi dibawah standar WHO dikategorikan stunting, yang membuat data stunting di Indonesia jauh lebih besar daripada seharusnya

Walaupun begitu masalah stunting tetap menjadi salah satu masalah serius, karena setidaknya 3 dari 5 anak di Indonesia mengalami malnutrisi yang bukan hanya stunting (30,8%) tetapi juga gizi buruk (21,8%), dan obesitas (17,6%)


Penyebab utama stunting di Indonesia, tentu saja gizi itu sendiri, tapi bukan hanya saat pasca melahirkan banyak bayi yang lahir di Indonesia yang memiliki proporsi tubuh dengan berat dan tinggi dibawah rata-rata.



Masalah stunting sebenarnya bisa terjadi sejak masih dalam kandungan. Terutama untuk ibu yang mengalami kekurangan gizi yang parah, yang akan berdampak pada bayi, sehingga melahirkan anak stunting. Itu bisa dilihat apabila bayi memiliki berat badan kurang dari 2,5 KG (tidak termasuk anak yang memiliki kebutuhan pribadi, caesar dll).


Tidak hanya itu, pengetahuan ibu tentang stunting juga belum cukup memadai di Indonesia, bahkan masih banyak loh yang gasadar bahwa anaknya terkena stunting, yang menyebabkan anak tidak segera dirujuk ke layanan kesehatan. Tapi gimana kalo misalkan tidak ada layanan kesehatan di daerah tempat tinggal?

Itu menjadi PR pemerintah untuk memiliki layanan kesehatan yang memadai dan merata.

Seiring bertambah usia dampak stunting juga akan menimbulkan beberapa masalah lain, diantaranya :


  • Kecerdasan anak di bawah rata-rata sehingga prestasi belajarnya tidak bisa maksimal.
  • Sistem imun tubuh anak tidak baik sehingga anak mudah sakit.
  • Anak akan lebih tinggi berisiko menderita penyakit diabetes, penyakit jantung, stroke, dan kanker.

Menghindari stunting juga bisa dilakukan dengan cara :

  • Mengonsumsi makanan dengan kandungan nutrisi yang dibutuhkan selama hamil dan selama menyusui.
  • Memberikan nutrisi yang baik kepada Si Kecil, seperti memberikan ASI eksklusif dan nutrisi penting lainnya seiring pertambahan usia
  • Rutin memeriksakan kehamilan serta pertumbuhan dan perkembangan anak setelah lahir.
  • Menerapkan pola hidup bersih dan sehat, terutama mencuci tangan sebelum makan, serta memiliki sanitasi yang bersih di lingkungan rumah.

Minumlah Pil KB dan Pakai kontrasepsi saat berhubungan badan.


Mau anda sudah menikah selama kebutuhan mental dan financial anda mencukupi, just take the advice.


[ADS] Bottom Ads

Halaman

Copyright © 2021