Tea

Benarkah Orang Kaya Bikin BPJS Kesehatan Bangkrut? Ini Kata Dirutnya

Author
Published 13.19.00
Benarkah Orang Kaya Bikin BPJS Kesehatan Bangkrut? Ini Kata Dirutnya
Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan, kepesertaan orang kaya tidak membuat BPJS Kesehatan bangkrut. Hal ini disampaikannya dalam Outlook JKN : Satu Dekade Jaminan Kesehatan Nasional.
Menurutnya banyak orang salah persepsi soal kepesertaan orang kaya di BPJS. Anggapan di masyarakat soal orang kaya yang membuat BPJS bangkrut dibantah Ali Ghufron.

"Kadang-kadang orang banyak yang salah persepsi. Contohnya, ini yang bikin bangkrut BPJS, orang kaya, sangat kaya. Padahal BPJS nggak bangkrut. BPJS malah positif," katanya di Hotel Borobudur Jakarta, Senin (30/1/2023).

Ia menyebut orang kaya berhak memanfaatkan BPJS. Sebab sistem BPJS Kesehatan adalah kepesertaan.

"Kalau ini kan kepesertaan, kalau dia daftar dan aktif, ya itu berhak. Dan dia tidak bikin bangkrut," ujarnya.

Lebih lanjut, Ali Ghufron menyebut kepesertaan BPJS Kesehatan saat ini didominasi Penerima Bantuan Iuran (PBI). Mereka memanfaatkan pengobatan seperti jantung dengan yang biayanya tinggi.

"Awalnya betul ada salah alamat, orang miskin sumbang orang kaya. Tapi sekarang yang banyak memanfaatkan BPJS adalah PBI," imbuhnya.

Beberapa waktu lalu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sempat menyinggung konglomerat yang menggunakan BPJS Kesehatan untuk berobat.

Budi menilai seharusnya layanan BPJS Kesehatan hanya untuk masyarakat miskin. Jika banyak orang kaya yang menggunakan BPJS Kesehatan, menjadi tidak tepat sasaran

"Saya sendiri mau ngomong sama pak Ghufron untuk cek 1.000 orang yang expense-nya di BPJS. Saya mau tarik datanya itu cek PLNnya bayarnya berapa kvA-nya, kalau kvA di atas 6.500 yang pasti orang yang salah. Saya sering sekali banyak orang orang dibayarin besar banyaknya mohon maaf konglomerat juga," katanya dalam rapat dengan Komisi IX DPR RI November lalu.

Ia kemudian meluruskan, 'pengelompokan' orang kaya dan orang miskin tersebut bukan berarti menghilangkan hak seluruh peserta berdasarkan status sosial.

"Konsep asuransi sosial tertentu yang baik adalah mengcover seluruh masyarakat Indonesia yang kaya, miskin, tua, muda, Sabang sampai Merauke tapi dengan standar tertentu," bebernya

[ADS] Bottom Ads

Halaman

Copyright © 2021