Heboh Anies Baswedan Buka Kartu di Podcast Merry Riana, Sebut Rp 50 Miliar Bukan Uang Sandiaga Uno
Anies Baswedan akhirnya buka kartu soal isu punya utang 50 miliar rupiah di podcast kanal YouTube selebritas Merry Riana. Diduga, uang itu milik Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto.
Isu Anies Baswedan utang Rp 50 miliar memanas selama beberapa hari terakhir. Bahkan, mantan Gubernur DKI Jakarta itu disebut menjadi sandera politik jelang reli panjang pemilu 2024.
“Jadi begini. Pada masa kampanye itu, banyak sekali yang melakukan sumbangan. Banyak sekali. Ada yang kami tahu, ada yang kami tidak tahu. Dan ada yang memberikan dukungan langsung kepada apakah relawan, apakah tim,” kata Anies Baswedan
Ia lantas mengoreksi istilah utang alias uang pinjaman. Yang benar, adalah dukungan yang kemudian dicatat sebagai utang dengan sebuah syarat. Uang itu juga bukan milik Sandiaga Uno
Sebenarnya Bukan Pinjaman
“Nah, kemudian, ada pinjaman, sebenarnya bukan pinjaman. Dukungan, yang pemberi dukungan, ini minta dicatat sebagai utang. Jadi, dukungan yang minta dicatat sebagai utang,” ujarnya, kami lansir dari video interviu di kanal YouTube Merry Riana, Jumat (10/2/2023).
“Lalu, kami sampaikan, (ini kan dukungan untuk sebuah kampanye untuk perubahan, untuk kebaikan) bila ini berhasil, maka itu dicatat sebagai dukungan. Bila kita tidak berhasil dalam pilkada maka itu menjadi utang yang harus dikembalikan,” urai Anies Baswedan.
Siapa Penjaminnya?
Dalam pernyataannya, ia tak menyebut nama pihak yang menggelontorkan uang 50 miliar rupiah namun menyebut Sandiaga Uno sebagai pihak yang menjamin dalam perjanjian politik ini.
“Jadi itu, kan dukungan tuh. Siapa penjaminnya? Yang menjamin Pak Sandi. Jadi uangnya bukan dari Pak Sandi. Itu ada pihak ketiga yang mendukung, kemudian saya menyatakan, ada suratnya, surat pernyataan utang,” imbuhnya.
Saya yang Tanda Tangan
“Saya yang tanda tangan dan di dalam surat itu disampaikan: Apabila pilkada kalah, maka saya berjanji. Saya dan Pak Sandiaga Uno berjanji mengembalikan. Dan saya dan Pak Sandi. Yang tanda tangan saya,” Anies Baswedan menambahkan.
Yang terjadi kemudian, Anies Baswedan dan pasangan politiknya kala itu, Sandiaga Uno, menang Pilkada Jakarta pada 2017. Karenanya, ia mengklaim uang 50 juta (ada versi lain yang menyebut 92 miliar rupiah) tak perlu dikembalikan.