Tea

Siap-siap, Pasar Minyak Goreng RI Dibanjir Produk Prancis

Author
Published 16.10.00
Siap-siap, Pasar Minyak Goreng RI Dibanjir Produk Prancis
Indonesia mengimpor cukup banyak minyak goreng pada Januari 2023. Beberapa negara yang menjadi asal impor barang tersebut bahkan mengalami lonjakan permintaan dari Tanah Air, termasuk Prancis.
Dikutip dari data impor komoditas pangan tertentu Badan Pusat Statistik (BPS), impor minyak goreng nabati pada awal tahun ini sebanyak 3,07 juta kilogram. Angka itu turun 15,19% yoy namun naik 3,37% mtm.
Impor minyak goreng pada Januari 2023 paling banyak berasal dari Thailand sebanyak 1,52 juta kilogram atau naik 9,34% yoy dan 4,79% mtm. Lalu dari Malaysia 1,10 juta kilogram atau turun 33,34% yoy dan 16,62% mtm.

Selain dari situ, Indonesia juga tercatat mengimpor minyak goreng nabati dari Prancis sebanyak 179,26 ribu kilogram dengan kenaikan sebanyak 89.084,08% yoy dan naik 2.987.566,67% secara mtm.

Indonesia lalu mengimpor minyak goreng nabati dari Spanyol sebanyak 64,75 ribu atau turun 48,26% yoy dan naik 202,02% mtm, serta dari Italia sebanyak 52,25 ribu kilogram atau turun 48,65% yoy dan turun 45,7% mtm.

Impor minyak goreng pada awal tahun ini terjadi di tengah harga minyak goreng yang terpantau masih stabil tinggi, dan pasokan dilaporkan menipis. Minyak goreng merek pemerintah, Minyakita, yang menghilang dari pasar mendorong kenaikan harga minyak goreng curah dan kemasan.

Hal itu pun dibenarkan oleh Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) yang turut memberikan informasi saat terjadi kelangkaan minyak goreng di pasar. Kelangkaan terjadi baik untuk minyak goreng kemasan sederhana, Minyakita, dan merek lain yang berlabel HET.

"Benar (terjadi kelangkaan Minyakita dan minyak goreng kemasan HET)," kata Kabid Infokom IKAPPI Reynaldi Sarijowan kepada CNBC Indonesia, Senin (30/1/2023).

Menurutnya, kelangkaan tidak hanya terjadi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Terbukti, kata dia, harga bergerak naik.

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, tren kenaikan harga minyak goreng bermula dari minat terhadap Minyakita yang tinggi.
Sementara, terjadi penurunan pengiriman Minyakita ke pasar.

Di saat bersamaan, kata dia, Indonesia menerapkan campuran bahan bakar biodiesel B20 dan akan masuk B35 di Februari nanti.

"Minyakita ini sekarang menjadi merek yang digemari oleh setiap konsumen. Dan, dia tidak hanya di pasar tradisional. Tapi, Minyakita ini sudah masuk ke pasar-pasar modern, retail modern," kata Mendag kepada wartawan di kawasan Kantor Presiden, Senin (30/1/2023).

"B20 itu menyedot 2 juta CPO untuk mengubah dari menjadi B20 9 juta (kiloliter). Lalu diubah menjadi B35 itu menjadi 3 juta, jadi perlunya 12 juta (kiloliter), nyedot lagi segitu. Jadi ada dua sebab itu," ujar Mendag.

[ADS] Bottom Ads

Halaman

Copyright © 2021