Geram Dengan Pemberitaan, PDI-P Bakal Laporkan 2 Media Milik Surya Paloh, Apa Saja?

Ancaman media surya paloh mulai di nilai bakal menjadi batu sandungan bagi PDI-P pada pemilu 2024 ini, hal itu di anggap karena redaksi pemberitaan yang disalurkan oleh media televisi milik ketua partai NasDem tersebut tidak netral. 

Adalah Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) DPP PDI Perjuangan yang akan melaporkan dua media di bawah naungan Media Group ke Dewan Pers.

Menurutnya izin kedua media tersebut adalah Media publik bukan media internal partai yang seharusnya digunakan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. 

“Kedua media tersebut, kepengurusan dewan redaksinya disinyalir rangkap jabatan dengan kepengurusan atau anggota parpol tertentu. Sementara izin media tersebut adalah media publik, bukan media internal partai, sehingga politik pemberitaannya seharusnya netral, tidak partisan, dan mencerdaskan kehidupan bangsa," ujar dia dalam keterangannya, Sabtu (21/1).

Ia juga menilai hubungan terkait antara Media Indonesia dan Metro TV dengan surya paloh membuat media tersebut tidak berimbang dan tidak menggunakan etika jurnalistik yang benar. 

"Karena kepemilikan media tersebut memiliki korelasi dengan ketua umum atau kepengurusan teras partai tertentu, akibatnya pemberitaan media tersebut sering tidak berimbang, tidak mengindahkan etika jurnalistik, dan mengabaikan tata pemberitaan yang baik," ujar dia.

BBHAR PDIP juga mengusulkan kepada Dewan Pers agar membuat kebijakan yang mengatur ketentuan tentang media massa untuk menghindari afiliasi baik secara kepemilikan atau kepengurusan dengan parpol tertentu.

"Termasuk membuat satuan tugas yang memantau pemberitaan guna menjaga independensi pemberitaan di ruang publik," jelas dia.

Sebagaimana diketahui surya paloh yang merupakan ketua partai nasdem sekaligus pemilik Media Indonesia dan Metro TV baru baru ini menegaskan bahwa ia akan tetap mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden Indonesia 2024