Puluhan Tahun Memperkaya China, Jokowi Mendadak Tegas
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kembali bersikap tegas soal hasil perut bumi Indonesia. Sehabis melarang ekspor nikel yang menjadi sorotan dunia, Jokowi kembali melarang ekspor bijih bauksit ke luar negeri per Juni 2023 mendatang.
Hal ini berdasarkan ketentuan dalam Undang-undang Tahun 3 tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (Minerba).
Ternyata, China akan menjadi korban yang paling terpuruk dari kebijakan larangan ini.
Pasalnya, lebih dari 90%-an bijih bauksit Indonesia diekspor ke China. Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) mencatat jumlah produksi bijih bauksit RI mencapai 40 juta ton, dimana 6 juta ton hanya mampu diserap untuk kebutuhan refinery dalam negeri selebihnya yakni sekitar 35 - 36 juta ton dieskpor ke China.
Dari hasil ekspor bijih bauksit Indonesia itu, industri China mempergunakannya untuk menghasilkan produk antara (intermediate product) alumina dalam bentuk smelter grade alumina (SGA) dan chemical grade alumina (CGA).
"Yang kemudian dapat diolah kembali menjadi ingot aluminium dan bahan-bahan kimia untuk menghasilkan produk-produk manufaktur lainnya seperti blok mesin kenderaan, konstruksi, peralatan rumah tangga," ungkap Ketua Umum Perhapi, Rizal Kasli kepada CNBC Indonesia, Senin (26/12/2022).
Menurut Perhapi, ekspor bijih bauksit ke China sudah berlangsung puluhan tahun. Oleh karena itu, dapat dipastikan bahwa larangan ekspor bauksit ini akan merugikan China.
"Negara pengimpor bijih bauksit Indonesia saat ini adalah China. Sehingga apabila pelarangan export dilakukan tahun 2023 maka bisa dipastikan China yang akan dirugikan karena pabriknya akan mengalami kekurangan stock bijih bauksit yang akan diolah," terang Rizal Kasli.
Namun Indonesia bukan negara satu-satunya pengekspor bijih bauksit ke China. Karena terdapat negara lain diantaranya ada Australia, Brazil, Guniea, Vietnam yang juga menjadi mitra dagang bijih bauksit bagi China. "Indonesia menguasai 4% cadangan dunia," ungkap Rizal
Merasa kapok karena terus memperkaya negara lain dari hasil perut bumi negeri sendiri, menjadi alasan Jokowi berani tegas mengambil langkah ini. Pasalnya, pelarangan ekspor bauksit keluar negeri ini sebagai upaya Indonesia mendapatkan nilai tambah dari hasil ekspor. Maka dari itu, Jokowi menekankan, supaya industri di dalam negeri bisa mengembangkan hilirisasi bauksit.
Meskipun nantinya larangan ekspor bijih bauksit ini akan menghilangkan devisa hasil negara mencapai antara US$1 - US$1.5 miliar, tergantung kepada harga pasar global. Namun, dalam catatan Jokowi, kelak dari hasil penyetopan ekspor bijih bauksit dan pengembangan hilirisasi bauksit di dalam negeri, pendapatan negara akan mengalami kenaikan yang signifikan menjadi kurang lebih Rp 62 triliun dibandingkan pada tahun-tahun ini yang mencapai Rp 21 triliun.
Dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Kepmen ESDM) Nomor 301.K/MB.01/MEM.B/2022 tentang Rencana Pengelolaan Mineral dan Batu Bara Nasional tahun 2022 - 2027 disebutkan:
Bahwa komoditas bauksit menjadi peringkat ke-6 di dunia atau setara dengan 4% cadangan di dunia. Tercatat, total sumber daya bauksit mencapai 6,6 miliar ton bijih dan 1,1 miliar ton logam, dengan cadangan 3,2 miliar ton bijih dan 520 juta ton logam.
Bahkan, bauksit ini juga memiliki wilayah yang belum dieksplorasi atau green field. Adapun berdasarkan daya etalase Minerba antara lain wilayah green field bauksit di Provinsi Kepulauan Riau dan Kalimantan Barat (Kalbar).