Tea

Negara yang Mendukung Aksi Rasmus Paludan Membakar Al-Quran

Author
Published 09.19.00
Negara yang Mendukung Aksi Rasmus Paludan Membakar Al-Quran
Rasmus Paludan merupakan ekstremis sayap kanan Denmark yang telah berulang kali membakar al-Quran. Belum lama ini ia melakukan aksi pembakaran al-Quran di depan masjid dan Kedutaan Besar Turki yang berada di Kopenhagen, Denmark, pada Jum’at (27/01/2023).
Hal ini hanya berselang sepekan setelah aksi pembakaran al-Quran yang ia lakukan di depan Kedutaan Turki di Stockholm, Swedia. Paludan bahkan mengatakan, ia akan terus membakar al-Quran pada setiap hari Jumat hingga Turki merestui Swedia dan Finlandia bergabung dengan NATO. Dirinya juga mengaku tidak takut, meski mendapat banyak ancaman dan teror, baik dari dalam atau pun luar negeri.

Berikut adalah negara yang tampak mendukung aksi Rasmus Paludan membakar al-Quran

1. Denmark

Aksi pembakaran al-Quran oleh Rasmus Paludan pada Jumat (27/1/2023) di depan masjid milik Islamic Society dilindungi oleh kepolisian Denmark. Selain mengamankan area agar tidak terjadi kerusuhan, kepolisian Denmark juga memasang police line dan mengelilingi Rasmus saat ia sedang melakukan orasi. Setelah Rasmus selesai melancarkan aksinya, kepolisian Denmark bahkan turut mengawalnya pergi

Pemerintah Denmark memberikan tanggapan atas aksi yang dilakukan Rasmus Paludan. Akan tetapi, pada tanggapan tersebut tidak terdengar teguran atau kecaman terhadap apa yang telah dilakukan Paludan.

2. Swedia

Aksi pembakaran al-Quran oleh Rasmus Paludan tahun ini dilakukan pada 21 Januari 2023 di Stockholm, Swedia. Tak berbeda dengan di Denmark, saat melakukan aksi di depan Kedutaan Besar Turki itu, Paludan dilindungi oleh polisi Swedia. Warga Swedia juga turut menyuarakan bahwa mereka membela aksi yang dilakukan Rasmus Paludan, karena Swedia sendiri memiliki undang-undang yang mengatur kebebasan berekspresi dan protes.

Walaupun pemerintahan Swedia membiarkan aksi Paludan, akan tetapi Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson mengkritisi aksi tersebut yang menurutnya “tidak sopan”, memicu ketegangan Swedia dengan Turki.

[ADS] Bottom Ads

Halaman

Copyright © 2021