Saat Demokrat Minta Urusan Cawapres Anies Tak Pakai Cara Kampungan
Koalisi Perubahan' belum sepakat soal calon wakil presiden pendamping Anies Baswedan di 2024. Pembicaraan soal itu pun memanas lantaran Partai Demokrat kini meminta agar NasDem dan PKS tidak pakai cara kampungan untuk menentukan cawapres Anies Baswedan.
Hal itu disampaikan Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief. Dia merespons pernyataan PKS dan NasDem yang awalnya menyebut cawapres Anies Baswedan tidak harus dari internal partai politik.
Pernyataan itu bermula dari Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi. Dia mengaku menyambut baik cawapres Anies dari internal atau eksternal partai
"Oh iya, kita sudah menyiapkan segalanya, iya atau tidak (seorang kader parpol), kita welcome," kata Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi selepas acara Apel Siaga PKS di Stadion Madya GBK, Jakarta, Minggu (26/2).
Aboe Bakar menyebut pihaknya sudah tidak ada hambatan dalam mencalonkan Anies sebagai capres di Pilpres 2024. Urusan pemilihan cawapres, kata Aboe Bakar, sepenuhnya ditentukan Anies.
"Kalau PKS sudah selesai, kapan saja sudah oke. Kita sudah tidak hambatan berhubungan dengan presiden, Anies dan wakilnya. Wakilnya tergantung Pak Anies, siap untuk menerima, jalan barang ini," kata dia.
Menurutnya, partai siap menerima siapa pun cawapres pilihan Anies, termasuk dari kalangan di luar 'Koalisi Perubahan'. Yang terpenting, dia melanjutkan, tokoh tersebut bisa berdampak secara elektoral.
"Selama presiden setuju dan merupakan dukungan elektoral yang bagus, why not," ujarnya
NasDem Sambut PKS
Tak cuma PKS, Partai NasDem juga sependapat. Waketum Partai NasDem Ahmad Ali bahkan menyatakan sosok dari luar partai akan lebih bagus untuk Anies Baswedan.
"Akan lebih bagus kalau kemudian itu berasal dari luar partai. Karena kenapa? Nah tentunya kita bicara koalisi perubahan ini kan semangatnya koalisi setara, koalisi setara itu artinya tidak ada pimpinan koalisi, tidak ada ketua kelas," kata Waketum NasDem Ahmad Ali kepada wartawan, Minggu (26/2).
Ahmad Ali mengatakan semua pihak memiliki kedudukan yang sama dalam Koalisi Perubahan. NasDem, tambah Ahmad Ali, juga tidak merasa lebih besar karena partai yang lebih awal mendeklarasikan Anies sebagai bacapres.
"Semua orang memiliki kedudukan yang sama dalam koalisi ini, tidak ada yang merasa lebih besar atau NasDem lebih awal mengusung Anies terus kemudian merasa lebih dari yang lain, tidak, jadi kita memiliki kedudukan setara," ujar Ali.
"Nah prinsip itu yang kemudian kita terjemahkan bahwa kalau demikian maka di koalisi nanti akan lebih bagus kalau kemudian nanti mulai dari presiden sampai wakil presiden kita cari... tidak terikat dengan kriteria kader dalam kader kan. Jadi apa yang disampaikan oleh Aboe Bakar saya pikir NasDem sepakat dengan itu," imbuh dia.
Ahmad Ali menyebut sejak awal NasDem lebih memilih untuk membicarakan kriteria cawapres pendamping Anies. Setelah itu, baru dicocokkan kriteria tersebut dengan nama-nama calon yang sekiranya memenuhi kriteria itu.
"Kita juga tidak menutup peluang tidak ada kader partai di koalisi yang memenuhi kriteria tersebut, ya kenapa tidak. Tapi kalau kemudian kriteria yang disepakati lebih cocok dengan orang di luar koalisi yang juga kita harus berbesar hati menerima itu," kata Ahmad Ali.