PKB Yakin Ganjar Pranowo Tolak Duet dengan Prabowo di Pilpres 2024
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid mengkritik wacana duet Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dengan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 bersamaan dengan deklarasi kelompok relawan Prabowo Mania 08, Minggu (12/3).
Jazilul manilai wacana atau usul duet tersebut mengganggu arah koalisi partainya dengan Gerindra. Dia meyakini Ganjar juga akan menolak wacana duet tersebut.
"Itu wacana spekulatif, dan dapat mengganggu fokus dan arah koalisi PKB-Gerindra. Coba tanya Pak Ganjar yang juga kader PDIP, saya yakin akan menolak wacana duet itu," ucap Jazilul saat dihubungi, Senin (13/3).
Wakil Ketua MPR itu berharap semua pihak saling menghormati dan menjaga komitmen. Terlebih, keputusan soal capres dan cawapres dalam koalisinya dengan Gerindra merupakan mandat masing-masing ketua umum partai.
Dia bilang sejauh ini belum ada wacana, baik dari PKB maupun Gerindra untuk meninggalkan koalisi. Menurut dia, kedua partai justru semakin mesra, terlebih usai pertemuan Prabowo dan Cak Imin selaku Ketua Umum PKB pada Minggu (12/3) di Jawa Timur.
"Sepanjang ini belum ada wacana meninggalkan Koalisi, malah makin mesra. Prabowo-Cak Imin ketemu di Pesantren Bumi Shalawat Sidoarjo," katanya.
Adik Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo mengaku terbuka jika kakaknya diduetkan dengan Ganjar di Pilpres. Pernyataan Hashim merespons momen kedekatan Prabowo dengan Ganjar dan Jokowi di Jawa Tengah beberapa waktu lalu.
Namun, Hashim tak mau jika Prabowo menjadi cawapres. Menurut Hashim, kakaknya jauh lebih senior, 15 tahun lebih tua dari Ganjar dan dianggap lebih banyak memiliki pengalaman.
"Saya kira sudah tidak mungkin kalau Pak Prabowo calon wakil presiden. Pak Prabowo jauh lebih senior, 15 tahun lebih tua pengalamannya berbeda kan," kepada awak media.